Di ujung lembayung senja
Lamunanku berhenti di bayanganmu
Sosok yang selalu menjadi mimpi
Pada hati yang selalu menunggu hadirnya
Dalam temaram bulan
Hayalanku jatuh di dirimu
Sosok yang terus melekat dalam jiwa
Bersama rindu yang mendera
Di terbitnya sang fajar
Pikiranku masih tentangmu
Gemuruh dadaku makin menyiksa
Perlahan pudar warna itu
Aku coba bertahan
Walau terasa sesak
Makin sesak ketika
Ku temukan namamu diantara rindu yang yang terhalang jarak
Andai kaki ini bisa melangkah
Kan kuhampiri dirimu
Tapi tubuhku tetap terpaku
Dengan semua kesibukan yang kucari-cari sendiri
Masihkah ada asa itu,?
Masih berpijak pada tanah yang aromanya basah
Masih lekat dan tersimpan dalam ingatan tentang aku dan dirimu saat itu
nyatanya benang itu membuatku tersekat dan terikat
Namun ku coba, berikan sedikit udara
Pada hatiku yang pengap dan sempat pekat
Kucoba untuk pancangkan sebentuk kepercayaan
Pada jiwaku yang selama ini terus memaksa logika ku
Pada dirimu yang selama ini telah menyita sebagian perhatianku
Bukan lagi masalah hati dalam menyelami hidupmu,
Jujur dari hati yang tersembunyi
Bahwa aku, tak akan pernah lagi meminta dan memaksa mu, untuk melakukan hal yang sama
Bahwa aku akan selalu beriringan denganmu tanpa bayang-bayang perasaan
Namun aku belum sanggup saat ini melawan itu
Mungkin suatu saat aku bisa
Mengatakan padamu
Apa yang selama ini aku rasa
Apa yang selama ini aku jaga
Apa yang selama ini aku dekap
rapat
Dan terhalang jarak
Tentang perasaan hati
Tentang aku yang mencintai rindu dan perasaan yang selalu membunuh logika ku
@m'abstrak ( Yoss Fernandes)
Jkt Pengunjung Mei 2021
13:00
Komentar
Posting Komentar