Langsung ke konten utama

SEGELAS KOPI YANG MENYEDERHANAKAN RISAU KU

 



𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘭𝘢𝘬𝘶 𝘬𝘶𝘱𝘶-𝘬𝘶𝘱𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘳𝘪 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘢 𝘥𝘪𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘱𝘶𝘤𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘩 𝘫𝘢𝘮𝘣𝘶

𝘌𝘮𝘣𝘶𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘨𝘦𝘭𝘢𝘺𝘶𝘵 𝘮𝘦𝘴𝘳𝘢𝘩

𝘮𝘦𝘮𝘢𝘮𝘦𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘶𝘭𝘪𝘳 𝘣𝘶𝘭𝘪𝘳 𝘬𝘳𝘪𝘴𝘵𝘢𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘭𝘶𝘳𝘶𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘶𝘪 𝘳𝘦𝘳𝘶𝘮𝘱𝘶𝘵𝘢𝘯 

𝘗𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘦𝘥𝘦𝘭𝘸𝘦𝘪𝘴 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘱𝘢𝘴𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘵 𝘴𝘪𝘣𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘦𝘳𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘨𝘦𝘳𝘢𝘬 𝘨𝘦𝘳𝘪𝘬 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘯𝘨 𝘨𝘦𝘳𝘦𝘫𝘢

𝘗𝘢𝘨𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩, 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘬𝘶𝘯𝘪𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘴𝘦𝘨𝘦𝘭𝘢𝘴 𝘬𝘰𝘱𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘱𝘶𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘴𝘢𝘱𝘯𝘺𝘢


𝘛𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘩𝘢𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘬𝘰𝘵𝘰𝘳,𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘪

𝘉𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢 𝘥𝘪𝘣𝘪𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘦𝘳𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘯𝘶𝘩𝘪 𝘩𝘢𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯 

𝘚𝘦𝘦𝘬𝘰𝘳 𝘬𝘶𝘤𝘪𝘯𝘨𝘱𝘶𝘯 𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘴𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘩 𝘸𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘴𝘦𝘴𝘢𝘢𝘵

𝘈𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 ,𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩 

𝘈𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘫𝘪𝘸𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘰𝘯𝘵𝘢𝘬

𝘉𝘢𝘪𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘢𝘮𝘢𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘴𝘪𝘬 𝘳𝘪𝘴𝘢𝘶𝘬𝘶


𝘔𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪, 

𝘈𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘰𝘣𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘴𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘩-𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘫𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘶𝘪𝘴𝘪𝘬𝘶

𝘔𝘦𝘯𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘬𝘦𝘭𝘰𝘮𝘱𝘰𝘬 𝘳𝘶𝘮𝘱𝘶𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘶𝘮𝘣𝘶𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘶𝘴𝘢𝘩 𝘱𝘢𝘺𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘥𝘪𝘪𝘯𝘫𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘱𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘱𝘢𝘬 𝘢𝘳𝘰𝘨𝘢𝘯𝘴𝘪

𝘔𝘦𝘯𝘨𝘶𝘴𝘪𝘳 𝘱𝘢𝘳𝘢 𝘴𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘨𝘶𝘯 𝘪𝘴𝘵𝘢𝘯𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘱𝘦𝘥𝘶𝘭𝘪 𝘱𝘢𝘳𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘪𝘫𝘢𝘬

𝘈𝘥𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭 𝘥𝘪𝘶𝘫𝘶𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘯𝘢𝘬𝘶

𝘈𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘳𝘪𝘴𝘢𝘶 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘴𝘶𝘴𝘢𝘩 𝘱𝘢𝘺𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘦𝘥𝘦𝘭𝘸𝘦𝘪𝘴 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘶𝘯𝘢𝘴 𝘥𝘪𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘭𝘶-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘭𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘳𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘴𝘢𝘯𝘢


𝘒𝘰𝘱𝘪 𝘱𝘢𝘨𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘯𝘪𝘬𝘮𝘢𝘵 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘨𝘶𝘬, 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘭𝘶𝘱𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬

𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢𝘬 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘯𝘨 𝘨𝘦𝘳𝘦𝘫𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘮𝘢𝘪𝘯 𝘥𝘪𝘱𝘦𝘭𝘢𝘵𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘴𝘫𝘪𝘥  

𝘛𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢 𝘺𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘢𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘫𝘪𝘯𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘢𝘶

𝘠𝘢𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘪𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘬𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘬𝘰𝘱𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘨𝘢𝘳 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘥𝘦𝘳𝘩𝘢𝘯𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘳𝘪𝘴𝘢𝘶𝘬𝘶

𝘉𝘦𝘳𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘩𝘢𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘬𝘰𝘵𝘰𝘳


𝘑𝘢𝘬𝘢𝘳𝘵𝘢 25 𝘚𝘦𝘱𝘵𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳 2022

@𝘮'𝘢𝘣𝘴𝘵𝘳𝘢𝘬 ( 𝘺𝘰𝘴𝘴 𝘧𝘦𝘳𝘯𝘢𝘯𝘥𝘦𝘴) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TERJEBAK DI ANTARA PERASAAN DAN LOGIKA ( DiALOG )

Cewe; Aku merasa terbelenggu oleh pesona mu, yang terus-terusan mengusik intuisiku,tolong  jelaskan mengapa hujan selalu datang disaat mendung berlalu,aku mohon jangan pasung diriku,mengapa kamu seperti mendung yang selalu merampas kebahagiaan langit Cowo; Tolong pahamilah Hujan adalah air mata dari langit yang sedang bahagia, hujan adalah tetes-tetes peluh dari langit yang sedang berusaha. jika tanya mu seperti itu   aku tidak tau harus mulai darimana, namun yang pasti aku bukanlah mendung yang selalu merampas kebahagiaan langit Cewe : Jangan paksa aku untuk mengurai benang yang kusut, jangan libatkan aku untuk mencari asa pada tumpukan masalah, dan jangan bawah aku pada ruang yang sebenarnya tidak ada  tempat untuk diriku berpijak,walau hanya sesaat Cowo : Taukah kamu mataku sudah lelah untuk membendung tetes demi tetes cairan kegundahan dan kepedihan,dayaku telah sirna untuk menahan semua beban yang ada pada isi kepalaku, dan aku saat ini seperti mendung y...

SEPENGGAL DIALOG ALAM

Embun membisikan kesejukan  Aku akan menetes pagi Diujung dedaunan  Dipadang rumput Disela-sela jemari alam Aku akan memnjernihkan pagi Dihati  makluk yang mencintai pagi Dengan kehadiran detik baru mereka kembali melihat harapan Doa doa dan aktifitas merangkai realitas Aku akan meneteasi pagi  Bagi indra yang mencintai  makluk Kuncup berbicara optimis,  aku tau Mungkin aku hanya menghiasi alam dengan keindahan yang fana Kemudian menjadi serbuan kumbang kumbang nafsu Dan tangan tangan penguasa yang memotong seenaknya tangkaiku Demi kepentingan sebuah keindahan Bagi siapa.? Untuk siapa ? Sekejap layu tak lagi diminati Sejenak hilang dalam  makna Namun aku tetap menatap pagi penuh pengharapan Aku tau dengan kehadiranku ada yang tersenyum melihat keindahanku Walau entah apa yang bergejolak dihatinya Namun senyum mereka membahagiakan wujudku Jika takdirku layu dan mati terinjak realitas manusiawi Aku bahagia telah memekarkan optimis Bagi pencinta pagi yang...