Langsung ke konten utama

SEPENGGAL DIALOG ALAM





Embun membisikan kesejukan 

Aku akan menetes pagi

Diujung dedaunan 

Dipadang rumput

Disela-sela jemari alam

Aku akan memnjernihkan pagi

Dihati  makluk yang mencintai pagi

Dengan kehadiran detik baru mereka kembali melihat harapan

Doa doa dan aktifitas merangkai realitas

Aku akan meneteasi pagi 

Bagi indra yang mencintai  makluk

Kuncup berbicara optimis,  aku tau

Mungkin aku hanya menghiasi alam dengan keindahan yang fana

Kemudian menjadi serbuan kumbang kumbang nafsu

Dan tangan tangan penguasa yang memotong seenaknya tangkaiku

Demi kepentingan sebuah keindahan

Bagi siapa.?

Untuk siapa ?


Sekejap layu tak lagi diminati

Sejenak hilang dalam  makna

Namun aku tetap menatap pagi penuh pengharapan

Aku tau dengan kehadiranku ada yang tersenyum melihat keindahanku

Walau entah apa yang bergejolak dihatinya

Namun senyum mereka membahagiakan wujudku

Jika takdirku layu dan mati terinjak realitas manusiawi

Aku bahagia telah memekarkan optimis

Bagi pencinta pagi yang melihat mekarku

Bagi indra yang memahami keindahan dalam wujudku

Bagimu pagi..


Dengarlah wahai indra indra yang mati

Matahari bercerita akan hangatnya memberi

Cahayaku utuh sempurna menerangi bumi

Setelah kutitipkan pada bulan

Tiada berkurang cahayaku  dibuatnya

Lalu fajar pendar diwajah bumi 

Membangunkan 

Jiwa jiwa yg merekah seiring nafas cahayaku menyapa relung relung kemalasan

Kehadiranku adalah nyawa bagi semangat yang tertidur dikolong kolong selimut pagi

Aku berbagi cahaya 

Demi bumi..!

Demi Pagi..!

Demi alamiahnya mencintai...!



Lihatlah ,,,!

kupu kupu narasikan kebebasan 

Selepas proses panjangku mendapatkan sayap

Aku akan terbang sejauh yang aku inginkan

Aku akan mewarnai alam dengan keindahan harmoni

Menciptakan keceriaan berlatar alam

Namun mereka mengejarku 

Menandai keinginan sayap sayapku dipunggung mereka


Tetapi mereka lupa 

karena sejatinya  kebebasdan tak memerlukan sayap

KendaliNya kuat

Pada nyawa keyakinan dan optimis meradang

Lalu menyerang pagi tanpa ampun

Dengan semangat kebebasan demi sebuah pencapaian esensi  tujuan kehidupan ..


Wahai kawan ataupun lawan

Masih banyak dialog alam lainnya yang belum terdengar,

Masih banyak kemurkaan alam yang belum terlihat

Masih banyak kebaikan alam yang belum  terasai

Mari mendengar,mari melihat,mari merasai

Demi semangat pagi dihati


Jakarta 8 April 2019

@m"abstrak  { Yoss L  F  )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TERJEBAK DI ANTARA PERASAAN DAN LOGIKA ( DiALOG )

Cewe; Aku merasa terbelenggu oleh pesona mu, yang terus-terusan mengusik intuisiku,tolong  jelaskan mengapa hujan selalu datang disaat mendung berlalu,aku mohon jangan pasung diriku,mengapa kamu seperti mendung yang selalu merampas kebahagiaan langit Cowo; Tolong pahamilah Hujan adalah air mata dari langit yang sedang bahagia, hujan adalah tetes-tetes peluh dari langit yang sedang berusaha. jika tanya mu seperti itu   aku tidak tau harus mulai darimana, namun yang pasti aku bukanlah mendung yang selalu merampas kebahagiaan langit Cewe : Jangan paksa aku untuk mengurai benang yang kusut, jangan libatkan aku untuk mencari asa pada tumpukan masalah, dan jangan bawah aku pada ruang yang sebenarnya tidak ada  tempat untuk diriku berpijak,walau hanya sesaat Cowo : Taukah kamu mataku sudah lelah untuk membendung tetes demi tetes cairan kegundahan dan kepedihan,dayaku telah sirna untuk menahan semua beban yang ada pada isi kepalaku, dan aku saat ini seperti mendung y...

SEGELAS KOPI YANG MENYEDERHANAKAN RISAU KU

  ๐˜ˆ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ช๐˜ฉ๐˜ข๐˜ต ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ฑ๐˜ถ-๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ฑ๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ค๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ด ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ค๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ถ ๐˜Œ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜บ๐˜ถ๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ช๐˜ณ ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ช๐˜ณ ๐˜ฌ๐˜ณ๐˜ช๐˜ด๐˜ต๐˜ข๐˜ญ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ต๐˜ช๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ช ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ  ๐˜—๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ธ๐˜ฆ๐˜ช๐˜ด ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ข๐˜ช ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ต ๐˜ด๐˜ช๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ค๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ต๐˜ช ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ซ๐˜ข ๐˜—๐˜ข๐˜จ๐˜ช ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ญ๐˜ข๐˜ญ๐˜ถ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ, ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฎ๐˜ข๐˜ต๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ด ๐˜ฌ๐˜ฐ๐˜ฑ๐˜ช ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ด๐˜ช๐˜ฉ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ต๐˜ช๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ฑ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜›๐˜ฆ๐˜ต๐˜ข๐˜ฑ๐˜ช ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ญ๐˜ข๐˜ญ๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ฐ๐˜ต๐˜ฐ๐˜ณ,๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜‰๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ซ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฃ๐˜ช๐˜ข๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ถ๐˜ฉ๐˜ช ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ  ๐˜š๐˜ฆ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ฐ๐˜ณ ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ค๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ด๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ธ๐˜ข...