Embun membisikan kesejukan
Aku akan menetes pagi
Diujung dedaunan
Dipadang rumput
Disela-sela jemari alam
Aku akan memnjernihkan pagi
Dihati makluk yang mencintai pagi
Dengan kehadiran detik baru mereka kembali melihat harapan
Doa doa dan aktifitas merangkai realitas
Aku akan meneteasi pagi
Bagi indra yang mencintai makluk
Kuncup berbicara optimis, aku tau
Mungkin aku hanya menghiasi alam dengan keindahan yang fana
Kemudian menjadi serbuan kumbang kumbang nafsu
Dan tangan tangan penguasa yang memotong seenaknya tangkaiku
Demi kepentingan sebuah keindahan
Bagi siapa.?
Untuk siapa ?
Sekejap layu tak lagi diminati
Sejenak hilang dalam makna
Namun aku tetap menatap pagi penuh pengharapan
Aku tau dengan kehadiranku ada yang tersenyum melihat keindahanku
Walau entah apa yang bergejolak dihatinya
Namun senyum mereka membahagiakan wujudku
Jika takdirku layu dan mati terinjak realitas manusiawi
Aku bahagia telah memekarkan optimis
Bagi pencinta pagi yang melihat mekarku
Bagi indra yang memahami keindahan dalam wujudku
Bagimu pagi..
Dengarlah wahai indra indra yang mati
Matahari bercerita akan hangatnya memberi
Cahayaku utuh sempurna menerangi bumi
Setelah kutitipkan pada bulan
Tiada berkurang cahayaku dibuatnya
Lalu fajar pendar diwajah bumi
Membangunkan
Jiwa jiwa yg merekah seiring nafas cahayaku menyapa relung relung kemalasan
Kehadiranku adalah nyawa bagi semangat yang tertidur dikolong kolong selimut pagi
Aku berbagi cahaya
Demi bumi..!
Demi Pagi..!
Demi alamiahnya mencintai...!
Lihatlah ,,,!
kupu kupu narasikan kebebasan
Selepas proses panjangku mendapatkan sayap
Aku akan terbang sejauh yang aku inginkan
Aku akan mewarnai alam dengan keindahan harmoni
Menciptakan keceriaan berlatar alam
Namun mereka mengejarku
Menandai keinginan sayap sayapku dipunggung mereka
Tetapi mereka lupa
karena sejatinya kebebasdan tak memerlukan sayap
KendaliNya kuat
Pada nyawa keyakinan dan optimis meradang
Lalu menyerang pagi tanpa ampun
Dengan semangat kebebasan demi sebuah pencapaian esensi tujuan kehidupan ..
Wahai kawan ataupun lawan
Masih banyak dialog alam lainnya yang belum terdengar,
Masih banyak kemurkaan alam yang belum terlihat
Masih banyak kebaikan alam yang belum terasai
Mari mendengar,mari melihat,mari merasai
Demi semangat pagi dihati
Jakarta 8 April 2019
@m"abstrak { Yoss L F )
Komentar
Posting Komentar