Langsung ke konten utama

AKU BENCI PADA ABDI YANG BANCI

 

Aku berteduh dari hujan adalah sebuah penistaan terhadap bulir bulir kemunafikan
Dan apakah berteduh dari hujan akan menyelamatkan hidupku
Tidak,,!!
Aku berkata dalam kata-kata kita
Berseruh diantara suara-suara serak


Aku bertarung dalam ruang yang gelap
Temaran cahaya menambah suram pada jiwa yang seram
Suaraku meraung riang dalam girang
Berpaduh dalam kepedihan yang merasuk rusuk rusuk jiwaku
Melenyapkan kepakan sayap sayap fanah dalam fatamorgana


Aku melihat serigala memangsa kaumnya
Burung bangkai berpesta pora diiringi himne perjuangan
Sungaipun  berhenti mengalir mengabaikan dahaga mereka
Aku muak pada arwah  yang serakah
Benci pada abdi yang banci


Aku berlari mencari hati yang pasti
Berteriak dalam  riak-riak gempitah Menggugah jiwa yang pasrah
Aku disini menanti yang pasti dari hati yang mati
Laksana melukis kayu yang tak lagi tegak
Seakan berjalan diantara miang miang
Yang selalu mengusik tenangku


Aku muak berada pada dunia yang anyir
Dunia yang penuh dengan kepalsuan
Dunia yang jauh dari ketidak adilan
Dunia yang penuh dengan kebusukan
Duniakku yang telah luluh lantah digilas arogansi yang tak berkesudahan

Jakarta 20 September 2020
#kopihitammabstrak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TERJEBAK DI ANTARA PERASAAN DAN LOGIKA ( DiALOG )

Cewe; Aku merasa terbelenggu oleh pesona mu, yang terus-terusan mengusik intuisiku,tolong  jelaskan mengapa hujan selalu datang disaat mendung berlalu,aku mohon jangan pasung diriku,mengapa kamu seperti mendung yang selalu merampas kebahagiaan langit Cowo; Tolong pahamilah Hujan adalah air mata dari langit yang sedang bahagia, hujan adalah tetes-tetes peluh dari langit yang sedang berusaha. jika tanya mu seperti itu   aku tidak tau harus mulai darimana, namun yang pasti aku bukanlah mendung yang selalu merampas kebahagiaan langit Cewe : Jangan paksa aku untuk mengurai benang yang kusut, jangan libatkan aku untuk mencari asa pada tumpukan masalah, dan jangan bawah aku pada ruang yang sebenarnya tidak ada  tempat untuk diriku berpijak,walau hanya sesaat Cowo : Taukah kamu mataku sudah lelah untuk membendung tetes demi tetes cairan kegundahan dan kepedihan,dayaku telah sirna untuk menahan semua beban yang ada pada isi kepalaku, dan aku saat ini seperti mendung y...

SEPENGGAL DIALOG ALAM

Embun membisikan kesejukan  Aku akan menetes pagi Diujung dedaunan  Dipadang rumput Disela-sela jemari alam Aku akan memnjernihkan pagi Dihati  makluk yang mencintai pagi Dengan kehadiran detik baru mereka kembali melihat harapan Doa doa dan aktifitas merangkai realitas Aku akan meneteasi pagi  Bagi indra yang mencintai  makluk Kuncup berbicara optimis,  aku tau Mungkin aku hanya menghiasi alam dengan keindahan yang fana Kemudian menjadi serbuan kumbang kumbang nafsu Dan tangan tangan penguasa yang memotong seenaknya tangkaiku Demi kepentingan sebuah keindahan Bagi siapa.? Untuk siapa ? Sekejap layu tak lagi diminati Sejenak hilang dalam  makna Namun aku tetap menatap pagi penuh pengharapan Aku tau dengan kehadiranku ada yang tersenyum melihat keindahanku Walau entah apa yang bergejolak dihatinya Namun senyum mereka membahagiakan wujudku Jika takdirku layu dan mati terinjak realitas manusiawi Aku bahagia telah memekarkan optimis Bagi pencinta pagi yang...

SEGELAS KOPI YANG MENYEDERHANAKAN RISAU KU

  𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘭𝘢𝘬𝘶 𝘬𝘶𝘱𝘶-𝘬𝘶𝘱𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘳𝘪 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘢 𝘥𝘪𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘱𝘶𝘤𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘩 𝘫𝘢𝘮𝘣𝘶 𝘌𝘮𝘣𝘶𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘨𝘦𝘭𝘢𝘺𝘶𝘵 𝘮𝘦𝘴𝘳𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘮𝘦𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘶𝘭𝘪𝘳 𝘣𝘶𝘭𝘪𝘳 𝘬𝘳𝘪𝘴𝘵𝘢𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘭𝘶𝘳𝘶𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘶𝘪 𝘳𝘦𝘳𝘶𝘮𝘱𝘶𝘵𝘢𝘯  𝘗𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘦𝘥𝘦𝘭𝘸𝘦𝘪𝘴 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘱𝘢𝘴𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘵 𝘴𝘪𝘣𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘦𝘳𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘨𝘦𝘳𝘢𝘬 𝘨𝘦𝘳𝘪𝘬 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘯𝘨 𝘨𝘦𝘳𝘦𝘫𝘢 𝘗𝘢𝘨𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩, 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘬𝘶𝘯𝘪𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘴𝘦𝘨𝘦𝘭𝘢𝘴 𝘬𝘰𝘱𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘱𝘶𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘴𝘢𝘱𝘯𝘺𝘢 𝘛𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘩𝘢𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘬𝘰𝘵𝘰𝘳,𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘪 𝘉𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢 𝘥𝘪𝘣𝘪𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘦𝘳𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘯𝘶𝘩𝘪 𝘩𝘢𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯  𝘚𝘦𝘦𝘬𝘰𝘳 𝘬𝘶𝘤𝘪𝘯𝘨𝘱𝘶𝘯 𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘴𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘩 𝘸𝘢...