Dalam hayal panjang malam ini
ku ingin sekali menuntutmu
Namun ku tak mampuh lakukan
Nalarku terhenti,,seketika atmaku berbisik lirih
Ia merontah ,merajam batin tak peduli getir yang kurasakan
Akupun tersungkur dalam deraian rinai tetesan netraku
Seakan tersesat dalam sebuah petah penuh labirin
Jiwaku berimajinasi berusaha membebaskan peliknya rute yang kulewati
Mencoba untuk keluar,sekedar menghirup aroma hembusan bayu
Hanya untuk memberi ruang pada rongga rongga bronkus ku
Agar jiwa ini tak terbelenggu kesesatan yang menjerumuskan batinku,,,
Engkau yang selalu hadir dalam bias bias rona senja
Setiap bayanganmu dalam lamunanku
terekam jelas
Taukah engkau,,? dalam diamku wajahmu selalu hadir
Begitu indah
Hingga akupun mendokumentasikan setiap moment yang hadir bersama bayangmu
Agar kelak aku tidak tersesat dalam pengembaraan
Ku ingin dia akan menjadi pemandu dalam pengembaraanku
Namun kenyataannya aku selalu buntuh
Aku kehabisan navigasi dalam hidupku
Hingga jiwaku tersesat dalam pilihan menentukan arah
Perlahan kesabaranku mulai pudar seiring meredupnya bias bias senja itu
Kutelan pedih yang mengiring sendiriku di tepis getar yang tak bergemuruh
Meski membentur dinding kalbu
Aku pasrah semoga belum kalah,,
Cukup dirimu tau
Aku disini merindukanmu tak ada kata lain kecuali kata itu
Untukmu yang disana,,,
Ada lirih seketika yang menampar lamunanku
Kudekap kehampaan di malamku yang sunyi
Berharap ada cahaya gemintang dalam lintasan bimasakti
Biarkan dia menjadi pemanduku kelak
karena tanpa dia,dekatnya jarak tak mampuh menenukanmu,,,
Dalam diam kubertanya,,
Maukah dirimu menjadi cahaya bintang dalam pengembbaranku.?
Jakarta 26 Mei 2020
Kopi Hitam ( m'abstrak )
( Yoss Fernandes )
Komentar
Posting Komentar