Langsung ke konten utama

DIRIMU DALAM HAYALANKU

Aku berbaring pada bumi
Dan menatap ke angkasa,
Awan jinggga  mulai bergerak,
Hingga membentuk sketsa wajah mu.

Aku seakan melihat dirimu di sana
Menatapku,sambil tersenyum kecil
Begitu lucu dan seakan  nyata,,,
Dan aku sangat suka melihatnya

Pada jiwa yang selalu menanti
Hati kecilku berbisik,,
Pejamkan matamu sebentar saja,,
Ceritakan apa yang engkau lihat”,

Dan diapun menjawab,,,
Kita berjalan di garis pantai
Aku hanya melihat dua orang,
Hanya kau dan aku.

Kala itu kita Seakan bercinta
Dengan kaki yang basah,
Saat cakrawala menyala merah muda,
Dikala matahari mulai terbenam.

Pada pantai berpasir putih,
Lalu aku memelukmu sambil berpikir,
Aku tidak menginginkan apapun.
Aku hanya ingin engkau ada disini,,

Dan diapun berbisik lagi,,
Jangan berusaha terlalu keras
Untuk melawan takdir,,,
Dan jangan bergantung pada harapan semu...


Jkt  21 oktobet 2019
Olah Yoss fernandes

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TERJEBAK DI ANTARA PERASAAN DAN LOGIKA ( DiALOG )

Cewe; Aku merasa terbelenggu oleh pesona mu, yang terus-terusan mengusik intuisiku,tolong  jelaskan mengapa hujan selalu datang disaat mendung berlalu,aku mohon jangan pasung diriku,mengapa kamu seperti mendung yang selalu merampas kebahagiaan langit Cowo; Tolong pahamilah Hujan adalah air mata dari langit yang sedang bahagia, hujan adalah tetes-tetes peluh dari langit yang sedang berusaha. jika tanya mu seperti itu   aku tidak tau harus mulai darimana, namun yang pasti aku bukanlah mendung yang selalu merampas kebahagiaan langit Cewe : Jangan paksa aku untuk mengurai benang yang kusut, jangan libatkan aku untuk mencari asa pada tumpukan masalah, dan jangan bawah aku pada ruang yang sebenarnya tidak ada  tempat untuk diriku berpijak,walau hanya sesaat Cowo : Taukah kamu mataku sudah lelah untuk membendung tetes demi tetes cairan kegundahan dan kepedihan,dayaku telah sirna untuk menahan semua beban yang ada pada isi kepalaku, dan aku saat ini seperti mendung y...

SEPENGGAL DIALOG ALAM

Embun membisikan kesejukan  Aku akan menetes pagi Diujung dedaunan  Dipadang rumput Disela-sela jemari alam Aku akan memnjernihkan pagi Dihati  makluk yang mencintai pagi Dengan kehadiran detik baru mereka kembali melihat harapan Doa doa dan aktifitas merangkai realitas Aku akan meneteasi pagi  Bagi indra yang mencintai  makluk Kuncup berbicara optimis,  aku tau Mungkin aku hanya menghiasi alam dengan keindahan yang fana Kemudian menjadi serbuan kumbang kumbang nafsu Dan tangan tangan penguasa yang memotong seenaknya tangkaiku Demi kepentingan sebuah keindahan Bagi siapa.? Untuk siapa ? Sekejap layu tak lagi diminati Sejenak hilang dalam  makna Namun aku tetap menatap pagi penuh pengharapan Aku tau dengan kehadiranku ada yang tersenyum melihat keindahanku Walau entah apa yang bergejolak dihatinya Namun senyum mereka membahagiakan wujudku Jika takdirku layu dan mati terinjak realitas manusiawi Aku bahagia telah memekarkan optimis Bagi pencinta pagi yang...

SEGELAS KOPI YANG MENYEDERHANAKAN RISAU KU

  ๐˜ˆ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ช๐˜ฉ๐˜ข๐˜ต ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ฑ๐˜ถ-๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ฑ๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ค๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ด ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ค๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ถ ๐˜Œ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜บ๐˜ถ๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ช๐˜ณ ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ช๐˜ณ ๐˜ฌ๐˜ณ๐˜ช๐˜ด๐˜ต๐˜ข๐˜ญ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ต๐˜ช๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ช ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ  ๐˜—๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ธ๐˜ฆ๐˜ช๐˜ด ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ข๐˜ช ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ต ๐˜ด๐˜ช๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ค๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ต๐˜ช ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ซ๐˜ข ๐˜—๐˜ข๐˜จ๐˜ช ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ญ๐˜ข๐˜ญ๐˜ถ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ, ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฎ๐˜ข๐˜ต๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ด ๐˜ฌ๐˜ฐ๐˜ฑ๐˜ช ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ด๐˜ช๐˜ฉ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ต๐˜ช๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ฑ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜›๐˜ฆ๐˜ต๐˜ข๐˜ฑ๐˜ช ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ญ๐˜ข๐˜ญ๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ฐ๐˜ต๐˜ฐ๐˜ณ,๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜‰๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ซ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฃ๐˜ช๐˜ข๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ถ๐˜ฉ๐˜ช ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ  ๐˜š๐˜ฆ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ฐ๐˜ณ ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ค๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ด๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ธ๐˜ข...