Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

TEMPAT YANG SALAH

Malam itu,, Rembulan seolah tersenyum kepadaku Saat kuajak pikiranku untuk bercerita tentang dia Entah mengapa batinku seolah merontah,mengajaku untuk menyudahi Mungkin dia cemburu pada pikiranku Bisiknya.. Lihatlah indahnya pelangi itu,,, Ucapannya  itu benar benar menyejukan pendengaranku Disaat rintihan jiwaku yang terus mengalun senduh Entah mengapa,,, Aku terpaku pada lamunanku Seolah menghantarku ketepian danau air mata Riak riaknya terus menghampiriku Dan aku tetap pada lamunanku Engkau yang selalu ada dalam imaji liarku Cobalah untuk  menjauh sebentar saja Berilah aku kesempatan untuk membenahi diriku Agar aku kembali menemuimu dengan bijaksana Engkau yang tidak pernah tau tentang isi hatiku Aku berharap engkau tidak perlu tau Biarlah aku menjadi pengagum rahasiamu Disetiap pijakan hidupku Hari hariku akan selalu berwarna Karena pada beningnya matamu Pelangi itu selalu hadir menemuiku Dan aku tidak pernah bosan untuk menatapmu dalam diam...

TUJUAN AKHIR PEREMPUAN MALAM

Demi merajut setiap helai impian,, Yang masih tertahan dipekatnya malam. Engkau begitu semangat melewati lorong -lorong kehidupan Dan tawarkan sejuta kenikmatan tinggalkan sejutah resah yg ada dijiwahmu Engkau abaikan kemunafikan yg melekat pada jiwa setiap insan.. Tak peduli lolongan suara binatang malam yg garang.. Engkau libas setiap prahara dan nestapa Dan tetap melangkah dengan hati yg gagah penuh semangat.. Berharap ada cahaya yg masih membias Agar menerangi hati dan sanubarimu Dirimu seolah berpacu dengan angan dan harapan Engkau begitu semangat melawan rotasi hidup Bahkan engkau tinggalkan remah remah kemunafikan,, Pada dasar palung hati nuranimu,, Dan melibas aral melawan resah pada garangnya susasana,,, Hidup bagimu ibarat melukis pada kanvas.. Hatimu adalah penah abadi Setiap garis yg telah engkau buat itu punya makna,, Setiap warna yg telah engkau pilih itu punya arti,, Bahkan engkau abaikan Pada setiap pasang mata Yang penuh kemunafikan memanda...

SULIT UNTUK MEMAHAMIMU

Tolong tunjukan kepadaku Kemana perginya hujan? Tolong tunjukan kepadaku Di mana aku bisa berpikir lebih tenang Bahwa itu adalah sebuah siklus yg kacau Aku harus tersentuh oleh air matanya. Agar bisa menyembuhkan lukaku Agar bisa mengungkapkan ketidakpastian ini Apakah aku harus tersentuh oleh air matamu Perlukah menghargai kemahiranmu Atau mungkin aku perlu menghargai dinginnya sikapmu Aku menghargai caramu menjaga matahari tetap bersinar Bahkan aku harus tersentuh oleh ujung hatimu Dapatkah engkau memberitahuku; Kemana perginya air mataku,, Bagaimana mungkin aku bisa melupakan kekesalan ini tanpa menangis Seperti merindukan hujan dimusim kemarau,,, Jakarta 04 Nopember 2019 Yoss Fernandes ( Kopi Hitam )

SANG PENGUKIR

Makhluk bersayap yang resonan Bernyanyi dengan sempurna Mekarkan setiap kuncup bersama datangnya sang fajar.. Penguasa berbagi keunggulannya Menyambut hari dengan hangat Mengelola kami dengan luar biasa Susun setiap kata dalam cerita Menutup mata mengulurkan tangan Damai, tenang, yang tidak akan pernah berakhir Menyelimuti setiap inci kehidupan Dari hari ke malam tidak pernah berhenti untuk membagikan kemahirannya Seperti angin berirama di pegunungan Pepohonan bergerak di ladang Untuk mengguncang hati yang sunyi Kodrat seorang pelukis adalah membuat alam semesta ini Dengan imajinasinya Menenun dan merajut dalam satu ayat Jakarta 22 oktober 2019 Yos Fernandes ( Kopi Hitam )