Hadirnya begitu menyiksa,. Merajam masuk menembus batas kepasrahan Lalu ia pergi tinggalkan serpihan pilu diujung lembayung senja Tak peduli getir itu begitu menyiksa kalam batin dalam balutan goresan luka Dia seperti bayangan selalu mengikuti kemanapun kaki itu melangkah Hingga sang lelah sampai pada ujung kesabaran Berharap ada cahaya yang dapat membunuh bayangan itu Agar terbebas dari jerat kerumitan hidup Detik rindu kini berputar kembali setelah sekian lama berdiam dalam palung hati Tabirpun perlahan kembali menguak tentang itu Mengisahkan suatu masa yang pernah dilalui dalam kalender hidup yang rumit Hujanpun perlahan membasahi ruang hati menghapus semua jejak kenangan Sebuah celah tercipta pada asa yang baru Cahayapun hadir menerangi sanubari yang kelam Hingga lahirlah dia yang menjadi pendamping perjalan hidup ini Berharap sang waktu akan berpihak pada mereka Agar melunasi utang janji pada kedua garis lengkung Yang menyatu membentuk satu sudut kesepaka...