Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

SAJAK ANAK YANG MERONTAH-RONTAH

Perahu melaju menuju satu waktu Menjemput raut yang hanyut dalam kalut Tari mencari arti dari sandi ini Cahaya ada karna asa dan rasa yang sama Aksara tertera diantara jentera lama Tersimpan pesan penantian isan Menunggu regu mau bersatu  padu Badai pasti menanti dipagi hari Secepat kilat terpikat niat melihat Melawan arogan menahan hambatan Membakar laskar agar tegar bergetar  menggelegar Mari berlari dari jari jari kalahari Angkasa bergemah  membahanah Anak anak melonjak bersorak teriak Gembira bersama diantara cahaya lentera menyanyi menari menanti kembali... Goresan Ngawur oleh : Kopi Hitam ( Yoss Fernandes ) Jakarta 08 Pebruari 2020 15:30-16:52

PESAN SUTRADARA DIWARUNG KOPI

Ketika aku mulai berbicara Pelayanmu selalu melarangku Harap tenang ada pemiliknya.. Dengarkan dan jangan membantah Bukannya kita diberi kebebasan seperti aku bebas menulis puisi Aku mulai merasa tidak nyaman Pada tempat ini..! Seperti menonton film dibioskop Sang protagonis mulai memerankan antagonisnya Asasiku sebagai penonton seolah dirampok oleh kelembutan gaya bahasanya Ternyata merdeka itu menciptakan kebebasan dalam bertindak apa saja Dari yang sulit sampai ke hal yang sederhana Termasuk oligarki yg mengabaikan aristokrasi Kata Sutradara,,! Asalkan dibalut dengan kostum retorika dan pencitraan Dimainkan oleh aktor aktor yang mau memerankan itu Akupun semakin takut,,! Bahkan enggan untuk menyaksikan apalagi bersuara.. Nasionalis  kini telah terkikis oleh erosi mental yang serakah Nafsu dan kanibalisasi yang mulai menggila dijiwa mereka Seperti hama..yang menyerang setiap tanaman Dan akupun semakin tidak mengerti Karena yang terjadi adalah gagal pa...

MENCOBA MEMBERANIKAN DIRI

Senja itu,,, Sepasang camar saling berkicau dengan indah seolah sedang merasakan bahagia... Waktupun berjalan terus tanpa menunggu atau menanti siapa pun Seketika,,, Langit mendadak muram ketika petir menggelegar menyambar Hingga,, Dewi malampun bersembunyi di balibk pekatnya megah,, Hari ini matahari mulai tertidur dan digantikan oleh sang rembulan yg akan memainkan perannya Dinginnya malam yang berhujan ini terasa menusuk hingga ke tulang ku. Tersentak aku pada Sepasang mata boneka yang bersinar tajam menatapku di kegelapan malam Matanya berapi api menahan amarah Seolah ingin membakar seisih alam,, Sejenak terdiam...dan membisu.. Semilir angin membelai lembut bumi dan seluruh isinya agar tertidur lelap Gemercik air pegunungan  menenangkan suasana di sekelilingku Rerumputan dan ilalang menari mengikuti irama Bersama merasakan shaduhnya malam itu Apalah dayaku seorang biasa yang hendak menyunting b...