Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

CINTA ITU MAHAL

Disetiap helah napasku aku tau engkau ada,, Dan senja ini membentang kepak. Lalu Engkau tertunduk tiada mengajak melukis kayu yang tak lagi tegak. Aku tersentak,,, Malu menanam hati pada puncak .. Sembari kuberpijak, Menatapmu memeluk diam tanpa sajak. Kini di jeda bisumu kupeluk dalamnya duka ragah ini,, Dan kebenaran hanyalah seteguk Lalu tumpah pada akhir cerita. Aku buta. Sehabis terhempas  dangkalnya cita-cita. Mungkin sampai  senja  berlalu Berlari menepis malam hingga pagi Bercerita.... Aku tetap buta. Terperangkap kebutaan mencintaimu,, Di sini masih kujumpa aral Bercerita tentang cinta dalam derita. Aku gemetar. Pada hidup yang berputar berujung  duka, Dan tanya apa itu kebenaran tak mampu kuberkata,,aku bisu,,, Aku seakan kehilangan kata Disetiap bayangan dirimu,, Seolah terkunci oleh sosokmu,, Bahkan aku lupa untuk memulainya,, Mencoba menyapa diri Namun susah untuk kulakukan Ternyata cinta itu murah,, Tapi mencintai ...

PEREMPUAN PERKASA

Sayup kami dengar Sepanjang musim yang garang Kami memintal rahim-rahim ungu Padahal hidup terlampau tak adil Menjadikan segalanya gugur laksana abu Begitu sepi dan gersang hati kami Seperti ladang tandus mendambakan butiran rinai,, sementara gelombang risau enggan untuk beranjak Buih-buih gelombang harapan mulai luruh dan menghilang,, Perempuan-perempuan perkasa itu begitu semangat mengejar impian,, Demi menenun hidup mereka sendiri Sementara lidah api yang terus menjilat Setiap inci harapan mereka,, Imaji liar para pemburu kepuasan,, laksana kawanan serigala menanti mangsa Hei,,,kalian yang disitu,, Sadarkah kalian,,disini kami menjerit Jika kalian dengar kami berseloroh ganjil Bahkan ketika puisi ini kami baca Pernakah terlintas dalam benakmu Sedikit pengertian untuk memeluk hati kami yang luka Sebuah tempat di mana kalian biasa menyodorkan persembahan terbaik Kemudian murka menyala di mata kalian,, Jika tak kami indahkan sesajianmu Kesetiaan adalah kata...

RASA

Saat keinginan ini menjadi kuat Kubungkus penderitaan ini dalam dada... Perlahan napasku mulai terengah menapaki Jejak ini Aku mulai takut dengan rasa ini Sementara api cinta mulai menyala Kebiasaan itu mulai hilang,,, Jangan biarkan ia redup kembali Jadikan ini sebuah citarasa yg nikmat Apakah ada cinta tanpa mata? Sesaat hati ini menjawab Aku melakukannya untukmu Biarkan rasa itu pergi dari belenggu Karena dirimu cinta itu hadir Menciptakan kedamaian dengan kasih Ketulusan hatimu melindungi jiwaku Keteguhanmu menjadi kekuatanku Andai aku bisa mempertahankan keabadian,, Rasa itu tidak akan mampuh merenggutmu Dan tetap bersemayam dalam jiwamu Hingga ragahmu tidak mampuh Cukup dirimu yang tau,,, Aku ingin menjadi pelangi dalam tidurmu Yang selalu memberi warna dalam mimpi malamu Agar terbias rasa dan asa di jiwamu Aku tidak pernah ingin melupakanmu Aku ingin berbagi banyak cerita Sukacita bersamamu Biarkan hatimu menjadi lembaran baru,, Agar aku dapat...

AKU DAN MIMPI

Menatap bulan yang begitu muram Mengubah semua pikiranku padamu tanpa harapan dan mimpi yang pasti batin ini mencoba untuk menjerit sementara,,, bias cahaya gemintang tak mampuh mengalakan ego gelapnya malam,, jiwa yang terkulai lesuh tak berdaya,, menahan dinginnya malam,,, sambil menanti dalam ketidak pastian Dan berharap pekatnya malam ini,, segera berlalu hingga sang fajar tiba,, Agar dapat meraih mimpi,, mimpi yang selalu tertunda,,, mimpi yg tidak pernah terwujud,, entah sampai kapan,,, bermimpi dan terus bermimpi,, wahai malam yg penuh ketidak pastian,, berilah sedikit kesempatan,,, lihatlah jiwa yg dahaga akan mimpi hadirkan oase agar terhapus dahaga ini,, biarkan jiwa ini merekah kembali,, bersama datangnya sang fajar,, hingga mengalakan gelapnya malam agar dapat berjuang meraih mimpi,, karena mimpi yg memberi segalanya,,,

TERPAKASA AKU HARUS TERIMA

Aku rindu peluk manja mereka Aku rindu kehangatan kasih sayang mereka Namun itu semua cuman aku pendam dalam hatiku,, Mengapa itu semua tidak aku dapatkan,, Aku masih beliah dan labil,, Namun aku dipakasa oleh keegoisan mereka Aku dituntut menermerima kenyataan ini,, Keegoisan mereka telah menggiringku dalam kehancuran Tanpa mereka sadari,, Perpecahan memaksaku untuk memilih yang aku sendiri tidak tau kadang aku bertanya dalam hatiku,, mengapa ini semua terjadi pada diriku,, ketika malam menjeput Aku selalu disuguhkan dgn suara suara yg membuat diriku takut pojok ruangan menjadi tempat yg paling nyaman untuk diriku Caci maki dari hati yang penuh amarah memaksaku untuk menutup telinga sambil membekap wajahku dibalik kedua lututku semua itu terekam jelas dalam memori perjalanan hidupku Aku gadis kecil yang malang,,, Ketika terucap kata perpisahan dari mulut mereka,, Yang bisa aku lakukan hanya meneteskan air mata,, Hatiku ingin berteriak,,, Namun aku tak b...

AKU DAN BATINKU

    Perlahan butiran peluh ini jatuh Hingga ragahku lelah,, Jiwaku mulai merontah Seakan mengisyaratkan Untuk berhenti sejenak Aku tertegun dan berhenti Kupalingkan wajahku Ternyata aku sudah jauh meĺangkah Aku telah sampai pada persimpangan Dan aku tidak tau harus kemana,,? Kubertanya pada batinku,, Namun dia hanya diam membisu Seolah tidak mendengar,, Aku bingun harus bagaimana,, Aku harus bagaimana,,? Adakah cara lain,, Agar aku bisa menemukan jawaban Aku bingung pada persimpangan ini Dan aku butuh arah tujuan Yang pasti,,, Wahai sang batin,,, Marilah kita berdamai,, Raihlah asah kita bersama Bingkailah dengan keikhlsan Hingga menjadi sebua lukisan yg indah Dan engkau sang batin,,, Yang berdiam dalam relung kalbu Kita saling membutuhkan Kita punya tujuan yg sama Karena Engkau dan aku adalah satu Bekasi 23'08'19 ( 10 :00-10:12 wib ) Oleh : Yos L Nggele

RASA YANG TERPENDAM

    Ingin kuungkapan pada puspa itu Namun aku malu padanya,,, begitu cantik kuncup kuncupnya Hingg aku tidak berani untuk mendekat hanya bisa memendam rasa,,, karena aku masih punya rasa rasa untuk memilikinya,, jika itu bisa ku miliki,,, Puspa begitu anggun dirimu,, Laksana putri raja yg berdiam pada singgasana,, Duri durimu bak pengawal yg berjaga jaga,, Siap menghalau setiap yg mendekat,, Engkau puspa yg rupawan,, Siapa gerangan pemilikmu Mengapa dia membiarkan dirimu dalam kesendirian,,, Katakan siapa pemilikmu,,, Dirimu sangat mempesona,, Setiap insan akan terpanah,, memandang bentukmu yg anggun,, Harum wangimu selalu engkau berikan disetiap hembusan hangin,, Seandainya dirimu bisa kumiliki,, akakan kutempatkan dirimu pada taman hatiku,, Agar merekah kuncup kuncupmu Akan kupupuk dengan kasih sayang,, Puspa,,,, Engkau telah mrasuk jiwaku,, engkau membuat anganku melambung menciptakan tingginya hasratku Aku benar benar terbenam p...

DIA BUKAN UNTUK KU

      Senja indah itu telah berlalu, Begitu cepat dia beranjak dari hadapanku Hanya meninggalkan kabut gelap Tanpa menghiraukan diriku.. Baru saja kumenyiapkan kanvas ingin kulukiskan karya agung itu, Namun dia telah hilang ,,,,, lantas untuk apa kanvas ini,,? dalam kebisuan yg meneyelimuti jiwa aku terdiam dalam tatapan yg hampah,, Dalam keterbatasan.... Imajinasiku bangkit dan bergerilya seakan memaksa naluriku mengembalikan dia padaku agar aku bisa mengabadikan dalam kanvas hatiku,, jiwaku mulai merontah,, merintih dalam dekapan hampah yang kurasa hanya raga yg kaku,, aku tidak bisa mengembalikan jejak itu, aku terdiam dalam hati yg beku seakan jatuh dalam kubangan gletser hingga aku terkulai lemah dalam kebekuan aku berharap dia akan hadir lagi sekalipun bukan untuk aku miliki,, ofice. 27/08/19 10 : 00 - 11 : 12 wib edisi iseng bermain kalimat by ( yos L Nggele) 

RINTIHAN JIWA

                    Dilembar hari hidup setiap jiwa,,, Hadirlah sebagai nakhoda pada biduk kehidupan kami,, Dengan ucapan dan perbuatan Bawalah kami mengarungi samudera kehidupan,,, Ketika gelombang duka menghadang,, Mainkanlah simphoni yg shaduh Hingga menyentuh kalbu setiap pribadi Mengobarkan semangat setiap insan Wahai sang Nakhoda,,, Begitu banyak jiwa yg butuh kepastian,, hadirlah sebagai penunjuk yg pasti Begitu banyak jiwa yang terluka,, Hadirlah sebagai pengobat luka Begitu banyak jiwa yg kecewa,, Hadirlah sebai penghibur Begitu banyak jiwa yg tersakiti,, Hadirlah sebagai pelipur,, Engkau sang nakhoda kehidupan Hadirlah ditengah tengah kami,, Bawalah kami dengan biduk ini Agar sampai pada tujuan yg pasti,, Kami sudah lelah berlayar tanpa nakhoda yg handal,, Bagaikan puing yg hanyut dilaut lepas Seakan tak bertuan biduk ini,, Namun kami tetap bertahan Dalam sujud dan tunduk,, Kami hanya memohon...